#QieQuote

"One of the most important keys to success is having the discipline to do what you know you should do, even when you dont feel like doing it."

Sabtu, Juni 20, 2015

Ketika Hitamnya Cincau mendominasi di Es campurku....



Hari ini keluarga Singgalang berencana Buka Puasa dirumah, nah gw berencana untuk bikin es campur aja, tapi agar2 doang. maunya biikn yang simpel namun menggoda gitu deeh... 


Nah isi dari es campur nanti itu adalah agar-agar warna kuning dan hijau yang udah dipotong kotak-kotak, nata de coco, biji selasih, agar-agar putih yang diserut, Cincau yang dipoting kotak-kotak lalu ditambah dengan merahya sirup cocopandan tanpa lupa Es batunya.

Udah kebanyang dong betapa menggoda nya itu minuman ketika diminum pas waktu berbuka. yaudah gw prepare satu persatu nyiapin agar-agarnya, kan mesti ditunggu dingin dulu ciin sebelum di eksekusi..

Nah kebetulan keluarga Singgalang udah pada dateng sehabis shalat Ashar, dan akhirnya eksekusi terakhir dilakukan oleh Uni Ija. Karena masih sibuk di dapur buat nyelesein menu berbuka, aku gak liat deh itu penampakannya es campur yang udah ada dalam bayangan. 

Sebelum Adzan Magrib berkumandang gw mandi duluu cin, maklum bau dapur masak seharian, setelah bedug berbuka terdengar barulah gw beranjako menuju ruang tengah. disana semua menu berbuka udah Ready, ada Lumpia goreng, ada puding tape, ada kue lapis, ada teh manis panas dan yang terakhir ada es campur yang udah dipindah ke gelas-gelas kecil.

Tanpa Ba Bi Bu lansung aja gw sabet segelas es campur u ntuk segera membatalkan puasa. Tapi ada yang aneh dengan es campur itu, kok warnanya gelap ya. awalnya gw pikir mungkin karna gelasnya, tapi ketika gw liat isinya ternyata memang gelap, gak ada lagi warna warni agar-agar, gak ada lagi merahnya sirup cocopandan, semua gelap, hitam didominasi sama CINCAU.

Ya si cincau satu ini telah merusak angan-angan ku yang sudah ku lukis dengan indah. tapi sebenernya salah gw juga sih, ngapain pake campurin si cincau itu segala, kenapa gw g nikin aja agar-agar rasa moka, mungkin hasinya g begini...

Yasudahlah cin, ini pelajaran buat kedepannya, kalau cincau jangan dicampur dengan yang warna -warni... percumaaaaaaaa.... dia akan mendominasi... ckckck


Rabu, Juni 17, 2015

Maafkan aku mama...




Besok, 18 Juni 2015 adalah awal Ramadhan, yang artinya kita sebagai umat islam akan menjalankan Ibadah Ramadhan selama sebulan penuh. 

seperti biasa, sebelum memasuki bulan tersebut, kita umat Islam diwajibkan untuk saling maaf memaafkan. terutama kepada kedua orang tua.

Rutinitas untuk meminta maaf kepada orang tua sudah diajarkan oleh Mama dan Papa semenjak dahulu, jadi untuk meminta maaf kepada mereka tak lagi terasa berat. 

Karena papa sedang berada jauh, maka permintaan maaf pada Papa hanya kulayangkan lewat telpon. dan seperti biasa hal itu terasa wajar tanpa ada beban dan rasa asing. setelah aq meminta maaf, lalu papa berdoa agar semua yang kita perbuat akan menjadi amal ibadah. percakapan via telpon pun berakhir.

Malam ini, setelah sholat magrib, sebelum makan malam aku meminta maaf pada Mama. entah kenapa ini terasa aneh. aku tak kuasa menahan tangis. pelukan mama tak sanggup aku lepaskan. aku tak tahu apa yang aku rasakan hingga aku bersikap begini. padahal ini bukan pertama kalinya aq meminta maaf pada Mama secara lansung. tapi entah kenapa hari ini semua terasa berat, aku merasa begituu banyak kesalahan pada Mama, kesalahan yang aku sendiri tak tahu pasti apa itu. tapi di dalam lubuk hatiku merasa memiliki suatu kesalahan yang menurutku takkan bisa selesai hanya denga permintaan maaf. meskipun mama tak merasa aku berbuat kesalahan dan mendoakan ku untuk menjadi lebih baik, tetap saja rasanya ada yang mengganjal. 

Pelukan ku tak sanggup aku lepaskan, seolah aku tak ingin melepaskannya. Mama ku adalah Mama terbaik, mama yang paling tangguh dan perkasa. ia adalah Mama, kakak dan Sahabat terbaik bagiku. meskipun banyak hal - hal yang dilakukan mama padaku yang terkadang membuat ku berpikir lebih enak ketika jauh dari Mama, tapi kenyataannya ketika aku benar2 jauh dari mama, aku merindukan seluruh hal yang dilakukan beliau, memarahiku, mengomeliku dan hal-hal lainnya yang meski terkadang sering ku pikir menggangguku tapi aku tahu semua beliau lakukan demi kebaikan ku. Itulah Mamaku... memang itulah layaknya seorang mama, yang akan melakukan hal apapun demi kebaikan anaknya..

Diawal Ramadhan kali ini aq tak bisa menahan air mata yang mengalir deras di pipiku, ada rasa yang tak bisa kujelaskan bergelora di dalam diriku, seolah ada sesuatu yang menyesak untuk kukeluarkan. Maafkan aku mama... aku tak tahu kesalahan apa yang kuperbuat hingga aku tak sanggap membendung air mata disaat aku memelukmu.... Maafkan aku mama,,, kuharap ini hanya sekedar perasaanku saja.....